liqo - courtesy by google.co.id |
Di bagian kedua ini, saya dimintai pendapat mengenai proker yang
bagus..berikut lanjutan email sebelumnya..Cekidot, jgn lupa ummul kitab J
***
Kriteria Konseptor..e-mail selesai..
"....Nah kita lanjut ke bekal selanjutnya.
Sebentar, ana cari dulu catetan ana………………
Nah, ketemu..
Ada hal lain yang menurut ana menjadi kriteria ketika kita ingin jadi konseptor handal. Kriteria ini
sekaligus membawa kita pada bagian menjadi generasi Rabbani. Seorang muslim itu
hendaknya; (‘alim n mutsaqqof), (faqih), (al bashirah bis siyasah), (al
bashirah bit tadbir), n (al qiyam bis
su-unir ra’iyah li mashlahatid dunya wad diin)..nah itu dia lima kriteria
generasi rabbani yang
harus dimiliki muslim konseptor kalo menurut ana.
harus dimiliki muslim konseptor kalo menurut ana.
1. ‘Alim dan Mutsaqqof
Berilmu dan berwawasan
2. Faqih
Menguasai masalah dari berbagai sisi
dan masalah
3. Al Bashirah bis Siyasah
Memiliki kedalaman pandangan tentang
politik dan mampu mengelola sebuah kebijakan
4. Al Bashirah bit Tadbir
Memiliki kedalaman pandangan mengenai
menejemen dan mampu menempatkan sumber daya pada posisi semestinya
5. Al Qiyam bis Su-unir
Ra’iyah li Mashlahatid Dunya wad Diin
Mampu mengaplikasikan n
mengimplementasikan poin 3-4 dan mendasarkannya pada kepedulian kita pada
kepentingan publik.
Hmm apa lagi ya?
Kayaknya untuk jadi dasar itu dulu. Kalo udah bisa melakukan itu
semua, insya Allah bisa jadi konseptor paling jempolan. Eh..tapi ada satu
syarat yang penting, sangat penting. Orang ini harus punya akhlak muslim dulu.
Itu dulu. Dengan akhlak kita terjamin, kita bisa jadi teladan (uswah), itu
sudah bisa mencukupi. Nah, yang lain lain, kaya misal menejemen, prinsip2
organisasi, dll, itu bisa dipelajari sambil jalan..
Program kerja. Yang satu ini ana mending ga terlalu
banyak campur tangan. Kreativitas antum lebih cess pleng daripada
ana .hhe.
Kalo menurut ana, proker yang baik n bermanfaat adalah proker yang jalannya
berkesinambungan n ga terputus. Jarak satu ke yang lain ga terlampau jauh
supaya obyek yang dibina juga ga lepas. Misal, pengajian rutin tiap bulan n
materinya mendalam itu bagus, tapi kalau jarak waktunya antara kajian satu ke
yang lain jauh juga manfaatnya sedikit coz kemungkinan lupanya besar. Lebih
baik kajian dibuat perminggu (rutin) dan materinya mendalam tapi bertahap.
Mereka yang istiqomah ikut kajian, selanjutnya bisa ditawari untuk ikut kajian
yang lebih intensif n dibuatkan kelompok sendiri n dipanggilkan murabbi (ustadz-ustadzah) sendiri.
Dengan yang seperti ini, antum secara ga langsung sudah membentuk kader da’wah yang nantinya bisa antum mintai bantuan untuk
ikut mbantu mengembangkan program kerja antum.
Entah benar atau ga pandangan ana, tapi menurut ana, program kerja yang
besar2 kaya bazaar, warmus, acara training, bedah buku, dsb itu masukknya
syi’ar. Sedangkan ana menaruh pengertian da’wah itu pada acara2 kecil tapi intensif kaya
liqa’at, halaqoh, n kajian2 khusus yang ada kaderisasi di dalamnya. Tapi sekali
lagi itu entah benar entah salah. Nah, sebaiknya antum menyusun proker di
kedua sisi itu, syiar dan da’wah, proker besar dan proker pembinaan yg lebih intensif
untuk ikhwah fakultas.
Oke, kayaknya ana nulis kelewat banyak ya, …hihi
Sampe sini ada pertanyaan??
Gimana, ada pertanyaan?? Wah, ga
ada jawaban. Brati ga ada pertanyaan..hihi. sip.
Sekian dulu dari ana, maaf kalau banyak
kurangnya, smg kita bisa diskusi lagi
Kalau ada pertanyaan or hal yg mau didiskusikan, sms aja, nanti kita
bahas, entah itu lwat e-mail
or lewat media lain.
“ ..Ber amal lah, maka Allah akan melihat karya
kalian, juga Rasul-Nya, dan orang-orang beriman..”
(at Taubah 105)
“..itulah mereka sedang menyusuli aku.
Dan aku bersegera kepada-Mu Ya Rabbi, agar Engkau
ridha (kepadaku).”
(Thaha 84)
“Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara (yaitu)
orang-orang yang diberi harta oleh Alla lalu dia belanjakan pada sasaran yang
benar, dan orang yang dikaruniai ilmu dan kebijaksanaan lalu dia mengamalkan
dan mengajarkannya.”
(Bukhari)
SEMANGAAT
!!!
ALLAHU
GHOYATUNA!!
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh"
Tadi itu akhir e-mail ana. Semoga bermanfaat J
0 komentar:
Posting Komentar